Memaksimalkan VGA card

    Pembahasan tentang VGA mungkin sudah banyak bertebaran di internet bahkan forum-forum, namun postingan kali ini ditulis untuk merefresh kembali, terutama bagi teman-teman yang masih awam dan kurang memahami seluk beluk VGA card, dan juga bagi mereka yang berencana untuk membeli/upgrade untuk memainkan game kesayangan. saya tidak akan menjabarkan dengan detail, karena saya-pun masih belajar, namun dari pengalaman merakit PC, kali ini saya ingin sharing beberapa pengalaman yang saya dapatkan dalam konteks memaksimalkan VGA card dan menghindari bottleneck yang berlebih.
    Bottleneck memang merupakan isu yang menjadi momok para calon pembeli VGA card. VGA card (terutama kelas mid-high) merupakan suatu kewajiban untuk menjalankan game agar berjalan mulus pada resolusi tinggi dengan setingan mid to high. namun banyak pembeli, terutama yang masih tergolong awam, masih seringkali salah kaprah tentang VGA, sehingga tidak sedikit yang kecewa karena hasil yang tidak didapat tidak sesuai dengan dana yang telah dikeluarkan.
    Sebelum memutuskan untuk membeli ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan pada RIG (sistem) yang anda miliki
    1. Processor : menggunakan card yang sama dengan processor akan memberikan hasil yang berbeda. memang sedikit sulit untuk memilah vga mana yang sesuai dengan sistem yang kita miliki, namun untuk simpelnya, bila teknologi processor yang anda miliki sudah out dated (asumsi processor entry level model dual core dan keluar 2 tahun yang lalu) menggunakan VGA diatas 800 ribu hanya akan mendapatkan sekitar 50% potensinya saja (berdasarkan uji coba pribadi dgn benchmark). oleh sebab itu, bila ingin menggunakan VGA mid range (contoh HD 4670 atau GTS 250)  sebaiknya gunakan processor terkini (sesuai dengan release date-nya). fakta yang harus anda ketahui, selisih harga tidak menentukan seberapa besar perbandingan kinerja (padaplatform yang sama) misal pada platform AM3, phenom II X6 1100T seharga 3 jt  tidak akan memberi peningkatan signifikan (tidak lebih dari 25%) pada aplikasi game bila dibandingkan dengan  athlonII X4 640 seharga 1 jt rupiah, KECUALI pada game yang sifatnya CPU bound atau bermain dengan settingan LOW.
    2.Motherboard (interkoneksi VGA): ini merupakan poin krusial, namun banyak awam yang tidak menyangka. tentu saja hal ini sangat berpengaruh, karena semua interface bermuara pada motherboard yang kita gunakan. bayangkan saja kalau motherboard dengan PCIex versi 1.0 (bandwidth  kita ibaratkan jalur pipa 3 inch) dan Motherboard dengan PCIex 2.0 adalah pipa 7 inch, sedangkan air (data) yang akan dialirkan jumlahnya sangat banyak, maka pipa 7 inch akan memberikan output terbaik, karena PCIex versi 2.0 memiliki transferate data lebih tinggi, namun bila card yang digunakan adalah entry level (harga 300ribuan) kedua sistem tidak akan memberikan hasil yang jauh berbeda, karena pada dasarnya, data rate VGA entry level tergolong kecil dan masih bisa di handle oleh rig dengan spesifikasi menengah kebawah.
    3. Memory (RAM) : penggunaan RAM yang besar memang tidak memberikan peningkatan Frame Rate yang berarti (0-2fps) namun bila RAM yang digunakan kurang dari spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan game, maka akan mengakibatkan tingginya fps drop (penurunan fps yang signifikan) dan berdampak pada fluktuasi (naik-turun) FPS yang sangat tinggi, sehingga terkesan ‘tersendat-sendat’.
    4. Power Supply unit (PSU) : VGA mid range masa kini, mulai banyak yang membutuhkan tambahan daya dengan keberadaan slot PCIex 6/8 pin power connectorpada board, dimana pada jaman AGP dahulu, hanya ditemui pada CARD high end (misal Radeon 9700/9800). PSU berkualitas merupakan suatu hal  yang mutlak, ada baiknya menggunakan PSU bermerek yang sudah jelas kualitasnya dengan Power rating yang sesuai,  untuk single VGA mainstream (1x6pin)sekurang-kurangnya 400-500watt, dan single high end dengan daya minimal 650watt. agar perhitungan lebih presisi, dan mengetahui secara pasti berapa jumlah Watt yang ada butuhkan, bisa dengan memanfaatkan PSU calculator pada situs new egg disini, atau pada situs thermal take yang lebih kompleks disini
    daya berlebihan tidak akan berpengaruh pada kinerja VGA, namun bila kekurangan daya (terutama bila menggunakan PSU abal2 bawaan casing) selain membuat umur komponen pendek, kemungkinan terburuk VGA anda atau komponen lainnya langsung “koit”.

    5. Operating System (OS) : menggunakan VGA entry level (kelas bawah)/onboard dengan bandwidth dan texture fillrate yang rendah tidak akan memberi peningkatan FPS signifikan pada OS versi 64bit, namun bila menggunakan  VGA card mid to high (diatas 1,5 jt) hasil yang didapat akan sangat terlihat perbedaannya, terutama pada aplikasi yang dirancang untuk 64 bit. selain akses memory diatas 4GB, pada percobaan yang saya lakukan  terdapat peningkatan FPS yang lumayan drastis pada game kelas berat semisal  RE5, DIRT2, dll, dalam kasus ini game Resident Evil 5 memberikan peningkatan FPS yang lumayan drstis yakni hampir 2X lipat, tentu saja, karena sistem 64 bit mampu meproses lebih banyak data per clock-cyle-nya, bingung apa itu clock cycle? tanyakan pada mbah google :D ..
    Kesimpulan : VGA dengan spesifikasi tinggi tidak selamanya memberi peningkatan yang drastis.  kasarnya, dengan vga mid range (menengah) anda memerlukan MINIMAL (juga) sistem yang tergolong midrange (3,4-6 juta) agar dapat berjalan maksimal, begitu pula dengan VGA high end (contoh ATI 6970/ NV GeForce GTX 580) sistem high end merupakan kewajiban mutlak agar semua kemampuan VGA high end tersebut  keluar 99,9999% (super minim BOTTLENECKING), diluar “hukum”  itu, anda hanya menghambur-hamburkan uang saja, ibarat beli duren busuk, cuma bisa dimakan separuhnya meski sudah membayar penuh.
    sekian penjabaran dari saya, banyak hal disini yang tidak mengikat disebabkan update teknologi yang begitu cepat dan kompleksnya komputer itu sendiri. namun semua yang saya tuliskan merupakan pengalaman pribadi dan ditujukan agar kita tidak salah pilih dalam membeli VGA card ,atau memaksimalkan kinerja VGA yang telah kita miliki.





Total Pageviews